92327
Pramuka Delta – Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Gedangan terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat peran dan sinergi kelembagaan Pramuka. Salah satunya melalui kegiatan Orientasi Majelis Pembimbing (Mabi) yang diselenggarakan pada tanggal 25–26 April 2025. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan pemahaman dan kerja sama antara Majelis Pembimbing di tingkat gugus depan maupun desa.Sebanyak 68 peserta yang terdiri dari unsur Kamabigus (Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan) dan Kamabisa (Ketua Majelis Pembimbing Desa) mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias. Orientasi ini dirancang untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan, memperjelas peran masing-masing Mabi, serta membangun sinergi antara Gerakan Pramuka dan pemerintahan desa di wilayah Gedangan.Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Majelis Pembimbing Ranting Gedangan, Kak Ineke Dwi Setiawati, S.STP, MPA, yang juga menjabat sebagai Camat Gedangan. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya membangun kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat gerakan Pramuka di wilayah kecamatan.“Kita harus bahu-membahu membangun kolaborasi antara gugus depan, desa, dan kwartir. Pramuka tidak bisa berjalan sendiri, tapi harus saling mendukung dan bersinergi agar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Kak Ineke dalam sambutan pembukaan.Tujuan utama dari kegiatan orientasi ini adalah untuk memperkuat pemahaman dan pelaksanaan peran strategis Majelis Pembimbing dalam mendukung aktivitas kepramukaan di wilayahnya masing-masing. Diharapkan, setelah mengikuti kegiatan ini, para Kamabigus dan Kamabisa semakin aktif mengambil peran dalam pengembangan Gerakan Pramuka di lingkungannya.Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Sidoarjo, yaitu Ketua Harian Kwarcab, Kak Dr. Mustain Baladan, M.Pd.I, yang menyampaikan materi mendalam mengenai peran strategis Mabi dalam menopang program kepramukaan. Turut hadir pula Wakil Ketua Bidang Binawasa, Kak Dr. Abdul Munif, MM, yang menyampaikan materi tentang Fundamental Gerakan Pramuka secara sistematis dan inspiratif.Dengan terselenggaranya orientasi ini, Kwartir Ranting Gedangan berharap tumbuh kesadaran bersama akan pentingnya keterlibatan aktif Majelis Pembimbing sebagai mitra dalam pembinaan generasi muda. Sinergi antara gugus depan, desa, dan kwartir akan menjadi kekuatan utama dalam memajukan Gerakan Pramuka di Kecamatan Gedangan secara berkelanjutan.[Red]https://jejakpramuka.com/tingkatkan-kolaborasi-dan-perkuat-peran-majelis-pembimbing-kwarran-gedangan-gelar-orientasi-mabi/
Sabtu, 26 April 2025 12SIDOARJO - Kecamatan Gedangan mendekatkan layanan dengan program pelayanan on the spot kecamatan keliling (Poskamling). Poskamling kemarin (16/4) digelar di rumah warga RT 1 RW 2 Desa Karangbong.Camat Gedangan Ineke Dwi Setiawati menyampaikan, layanan yang sudah berjalan tiga tahun ini berkembang dari mulanya di tiap balai desa menjadi lebih dekat di tiap RT sejak tahun lalu. Dalam Poskamling ada tujuh pos layanan yang dibuka. "Masyarakat bisa konsultasi langsung, dan mendapat layanan langsung," tambahnya.Di pos 1, warga bisa melakukan perekaman KTP baru. Termasuk pencetakan KTP rusak dan perubahan data. Di pos 2, pelayanan fokus untuk perubahan elemen data dalam Kartu Keluarga (KK).Pada pos 3, pihaknya mem-buka layanan KIA untuk usia 0-16 tahun. Termasuk layanan pencetakan kartu kuning (AKI) untuk pencari kerja. Pada pos 4, ada layanan pengesahan dokumen waris, legalisir, izin keramaian, validasi SKTM, hingga aktivasi identitas ke-pendudukan digital. "Ini layanan yang jarang disentuh langsung ke tingkat RT, sekarang bisa diakses tanpa ke kantor kecamatan," katanya.Sementara itu, pos 5 melayani pembayaran PBB, BPJS, token listrik, hingga pajak kendaraan. Pada pos 6, warga bisa mengurus surat kehilangan, akta kelahiran dan kematian secara online, serta cek kesehatan gratis. Di Pos 7, warga bisa menyampaikan aspirasi dan layanan pengaduan. (eza/uzi)
Kamis, 17 April 2025 30Sidoarjo – News PATROLI.COM –Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan ibu dan anak selama masa kehamilan, RSUD Notopuro Sidoarjo menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk “Kesehatan Ibu dan Anak Selama Masa Kehamilan” pada Selasa (15/04/2025) di Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Gedangan Inneke Dwi Setiawati, perwakilan Puskesmas Gedangan, serta puluhan kader desa dan ibu hamil dari 15 desa di wilayah Kecamatan Gedangan.Dalam sambutannya, Camat Gedangan mengapresiasi langkah RSUD Notopuro yang dinilainya sebagai inisiatif penting dalam membangun masyarakat yang sehat. “Ini langkah nyata yang sangat kami dukung. Edukasi seperti ini sangat penting untuk mencegah risiko kehamilan dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Gedangan,” ujar Inneke.Hadir sebagai narasumber dua dokter spesialis dari RSUD Notopuro, yaitu dr. Harvey Alvin Hartono, Sp.OG, dan dr. Virany Diana, Sp.A(K). Mereka memberikan paparan mendalam seputar kesehatan ibu hamil, gizi selama kehamilan, deteksi dini komplikasi, hingga pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak sejak dini.Dr. Harvey menekankan pentingnya kesiapan fisik dan mental sebelum hamil, serta perlunya skrining dan perawatan sejak awal kehamilan. Ia juga menyoroti risiko kehamilan di usia remaja yang masih tinggi di Indonesia. “Kehamilan pada usia remaja meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi prematur, serta berdampak pada pencapaian generasi emas,” tegasnya.Ia menjelaskan bahwa tiga penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah pendarahan, hipertensi, dan infeksi, yang sebenarnya dapat dicegah melalui pemeriksaan rutin sejak sebelum kehamilan. “Kehamilan sehat dimulai dari perencanaan yang matang. Jangan tunggu sakit untuk memeriksakan diri,” ujarnya.Senada dengan itu, dr. Virany menyampaikan bahwa RSUD Notopuro terus meningkatkan layanan kesehatan ibu dan anak, termasuk penyediaan fasilitas UGD khusus ibu dan bayi, ruang NICU, serta peralatan medis lengkap seperti ventilator, CPAP, dan inkubator. “Tujuan kami adalah menurunkan angka kematian bayi dengan mengenalkan tanda-tanda awal penyakit kepada masyarakat,” katanya.Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan keluarga dalam mendukung ibu hamil, serta bahwa pencegahan stunting dimulai sejak masa kehamilan. “Kehamilan yang sehat adalah pondasi lahirnya generasi Indonesia yang unggul,” tegas dr. Virany.Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen RSUD Notopuro dalam memperluas akses informasi kesehatan kepada masyarakat. Kepala Bagian Perencanaan dan Pemasaran, dr. Muhammad Atto’illah, menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa bisa terus digelar secara rutin. “Kami ingin masyarakat mendapatkan edukasi yang tepat, langsung dari sumber terpercaya,” ujarnya.Para peserta tampak antusias mengikuti sosialisasi. Banyak dari mereka aktif mengajukan pertanyaan seputar tanda bahaya kehamilan, gizi seimbang, hingga langkah-langkah menjaga kehamilan yang sehat.Dengan kegiatan ini, RSUD Notopuro berharap dapat menjadi mitra strategis dalam mewujudkan keluarga sehat di Kabupaten Sidoarjo. (Gus)https://newspatroli.com/rsud-rt-notopuro-gelar-sosialisasi-kesehatan-ibu-dan-anak-di-gedangan-tekankan-pentingnya-perencanaan-kehamilan-sejak-dini/
Selasa, 15 April 2025 38Sidoarjo,BhirawaPara Kepala Desa dan Bendahara Desa yang ada di wilayah Kecamatan Gedangan, Sedati dan Waru, Rabu (26/2) kemarin, diundang Kejari Sidoarjo, ke Kantor Kecamatan Gedangan, untuk mendapatkan pendampingan hukum terkait pengelolaan Dana Desa (DD).Sebanyak 48 Kades dari Kecamatan Gedangan sebanyak 15 Kepala Desa, dari Kecamatan Sedati sebanyak 16 Kepala Desa dan dari Kecamatan Waru ada 17 Desa.Camat Gedangan, Ineke Dwi Setyawati SSTP MAP, sebagai tuan rumah tempat kegiatan, sangat mengapresiasi kegiatan pendampingan hukum dari Kejari Sidoarjo ini, berharap Kepala desa yang ada di tiga kecamatan itu tidak akan ada persoalan dalam pengelolaan dana desa.”Saya pribadi maupun kedinasan berharap penggunaan dana desa di tiga kecamatan ini, bahkan semua kecamatan di Kabupaten Sidoarjo tidak sampai ada kasus persoalan pengelolaan dana desa, semuanya semoga lancar,” kata Ineke, saat membuka kegiatan.Ineke meminta agar Kades dan bendahara desa yang mengikuti kegaiatan setengah hari itu, benar-benar memanfaatkan dengan baik dan serius. Sebab, kadang persoalan bisa terjadi karena minimnya informasi dan pengetahuan.Kepala Bidang Administrasi Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Sidoarjo, MAndi Sulistiono SSTP MSi mengatakan, DD yang ada di desa harus dimanfaatkan untuk pembangunan desa. Bukan digunakan untuk kepentingan pribadi.”Harus disalurkan sesuai peruntukkan yang sudah ditetapkan,” kata Andi, yang menjadi salah satu narasumber yang dihadirkan Kejari Sidoarjo.Andi menyebut DD yang diterima dari APBN itu diantaranya harus dipriotitaskan untuk keperluan ketahanan pangan, pengatasan kemiskinan, pencegahan stunting, TBC dan penyakit menular lainnya, pemanfaatan IT di desa, dan kegiatan padat karya, mengangkat potensi keuanggulan desa setempat.”Dana desa harus disalurkan sesuai peruntukkan, ini harus diperhatikan dan hati-hati,” tegas Andi.DD yang diterima 322 desa yang ada di Kabupaten Sidoarjo, kata Andi, setahun rata-rata bisa sampai Rp1 miliar . Apabila ada persoalan dengan dana desa, menurutnya bisa konsultasi dengan Dinas PMD, Inspektorat Sidoarjo.Kasubsi Perdata Datun, Kejari Sidoarjo, Adelia Ayu Puspitaning Suwandi, mengajak para Kepala Desa apabila ada persoalan dengan dana desa bisa berkonsultasi dengan Kejari Sidoarjo.Menurutnya, Kejari Sidoarjo akan memberikan pendampingan, pengawasan dana desa supaya bisa tepat, sesuai dengan peraturan yang berlaku.Adelia menjelaskan, penggunaan dana desa banyak celah yang bisa dijadikan tindakan korupsi. Misalnya saja markup, ada pungli, perjalanan dinas fiktip dan lain-lain. Maka para Kades diminta agar hati-hati. Bila memang terbukti maka akan ada sanksinya.Dana desa harus digunakan dengan transparan, disiplin, akuntable.Selain tiga kecamatan itu, di kecamatan lain di Kabupaten Sidoarjo, secara bertahap juga akan diundang Kejari Sidoarjo untuk mendapatkan pendampingan hukum pengelolaan DD.n kus.fenhttps://harianbhirawa.co.id/kejari-sidoarjo-undang-kades-dari-kecamatan-gedangan/
Rabu, 26 Februari 2025 69SIDOARJO | duta.co – Kepala Puskesmas Gedangan, dr. B. Irawatyratna, K.MM., mengunjungi Posyandu Keluarga (Posyandu ILP) di Pos 6 Pasadena Desa Ketajen Kecamatan Gedangan bersama Camat Gedangan, Rabu (19/2/25).Kegiatan ini bertujuan mendukung penuh pelaksanaan Posyandu yang melibatkan kader-kader kesehatan lokal untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.Kepala Puskesmas Gedangan, dr. B. Irawatyratna, K.MM., kepada duta.co, mengatakan, kegiatan sebagai bentuk dukungan penuh terhadap pelaksanaan posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer) oleh kader-kader hebat di Perum Pasadena Ketajen.Lanjut Mantan Kepala Puskesmas Wonoayu ini, Kapus Gedangan mendampingi Ibu Camat turun melihat pelaksanaan kegitan posyandu keluarga (posyandu ILP).“Antusias masyarakat terlihat dengan banyaknya jumlah warga yang menanfaatkan keberadaan posyandu tersebut.Untuk sasaran yang datang Bayi balita 26 anak, usia produktif 33 orang dan Lansia 32 orang,” jelas dr. Ira.Kepala Puskesmas Gedangan menambahkan, sesuai dengan tranformasi pelayanan posyandu sudah tidak lagi tersekat-sekat, tetapi menyeluruh sesuai dengan siklus hidup.“Berkat kerja sama Pemdes, Puskesmas dan Para kader pelaksanaan posyandu keluarga (posyandu ILP) di pos 6 Pasadena Desa Ketajen bisa berjalan dengan baik,” imbuhnya.dr. Ira juga menjelaskan, ILP (Integrasi Layanan Primer) pelaksanaannya ada di puskesmas dan di posyandu. “Kebetulan tadi ada kegiatan posyandu keluarga (posyandu ILP),” jelasnya.Ia berharap, semoga fasilitas yang telah disediakan bisa membawa manfaat bagi seluruh masyarakat. “Terima kasih kepada pihak Pemerintah Desa, BPD, para kader dan para tenaga kesehatan yang telah bersinergi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya di giat posyandu keluarga posyandu ILP ini,” pungkas dr. Ira.Terpisah, Camat Gedangan, Ineke Dwi Setiawati, S.STP., M.PA., berharap agar masyarkat beramai-ramai memanfaatkan posyandu keluarga (posyanduILP )mulai dari bayi, balita, remaja dan Lansia, untuk datang di tempat yang sudah disiapkan pemerintah agar tingkat derajat kesehatan warga bisa semakin baik.Salah satu ibu balita yang hadir, Bu Nur Fika, mengatakan, posyandu keluarga punya cakupan menyeluruh bagi semua anggota keluarga dan tumbuh kembang bayi.“Sekarang selain bayi, bisa ibunya, ayahnya, juga kakaknya. Tapi kebetulan yang lain kan tidak bisa ikut. Ini manfaatnya untuk grafik kesehatan keluarga lebih mudah terkontrol,” kata Bu Nur Fika. (loe)https://duta.co/tingkatkan-kesehatan-masyarakat-secara-menyeluruh-puskesmas-gedangan-dukung-pelaksanaan-posyandu-ilp-keluarga
Rabu, 19 Februari 2025 66Sidoarjo – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menggelar Sosialisasi dan Perencanaan Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip (GNSTA) di Pendopo Delta Wibawa pada Selasa (13/2/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan arsip yang baik sebagai bagian dari tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.Acara dibuka secara resmi oleh Asisten Administrasi Umum, dr. Atok Irawan. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pengelolaan arsip yang tertata dengan baik sangat penting dalam mewujudkan pemerintahan yang efektif dan bermutu.“Manajemen arsip yang rapi, tertib, dan sistematis akan memperlancar administrasi pemerintahan, meningkatkan akuntabilitas, serta bermuara pada pelayanan publik yang lebih optimal,” ujarnya.Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan seluruh perangkat daerah, kecamatan, BUMD, desa/kelurahan, serta lembaga pendidikan dalam menerapkan sistem pengarsipan yang baik.“Arsip adalah urusan wajib pemerintah. Sebagai dokumen negara, arsip harus dikelola dengan baik karena menjadi bukti pertanggungjawaban kepada negara dan masyarakat,” tambahnya.Sebagai bentuk komitmen, dalam acara ini dilakukan penandatanganan pernyataan dukungan terhadap GNSTA oleh berbagai perwakilan dari perangkat daerah, kecamatan, desa/kelurahan, BUMD, dan lembaga sekolah di Kabupaten Sidoarjo.Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo, Ridho Prasetyo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan dan Peraturan Kepala ANRI Nomor 7 Tahun 2017 tentang GNSTA. Selain itu, kegiatan ini juga mengacu pada Surat Edaran Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo tentang penerapan GNSTA di lingkungan pemerintahan daerah.“Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip adalah program strategis yang bertujuan untuk membangun kesadaran tentang pentingnya pengelolaan arsip yang baik. Arsip yang tertata dengan baik akan menjadi bukti akuntabilitas kinerja pemerintah daerah dalam berbagai sektor pembangunan,” ungkapnya.Sosialisasi ini diikuti oleh 70 peserta yang berasal dari berbagai instansi pemerintahan, kecamatan, desa/kelurahan, BUMD, serta perwakilan lembaga pendidikan. Acara ini juga menghadirkan narasumber Diyah Kuswardani, MM., dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.Sebagai bentuk apresiasi atas kinerja dalam bidang kearsipan, Kabupaten Sidoarjo berhasil meraih nilai Kategori AA (Sangat Memuaskan) dalam penilaian pengawasan kearsipan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) tahun 2024. Kabupaten Sidoarjo juga menempati peringkat ke-7 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur dan masuk dalam 10 besar terbaik di tingkat provinsi, serta peringkat ke-19 dari 376 kabupaten/kota se-Indonesia.“Capaian ini merupakan hasil kerja sama yang baik dari seluruh perangkat daerah di Kabupaten Sidoarjo. Dengan semangat yang sama, mari kita terus berkomitmen dalam menerapkan pengelolaan arsip yang lebih baik demi kemajuan daerah kita,” pungkas dr. Atok Irawan.https://harianradar.com/2025/02/13/pemkab-sidoarjo-gelar-sosialisasi-gnsta-untuk-wujudkan-tertib-arsip/
Kamis, 13 Februari 2025 108